Simple Drilling Coal

Simple way of DRILLING COAL (Basic)

In the drilling of coal, done in 2 ways, namely:
1 Open hole and
2 Core Drilling
Open Hole, drilling is carried out with the aim to make a hole into the soil or rock layers, up to a certain depth and useful as a determinant of the achievement level of the coal seam prior to coring or core sampling of the coal.
Wellsite geologist or a task, notes particle or material that is pushed toward the surface with water.

          

      Picture  01. Open hole                        Picture 02. Core drilling   

                              

Notice in the picture above. The drill has eroded surface of the coal seam. Scouring powder form will be pushed by the water that is sprayed onto the surface. This stage is carried out checks on samples. Once you are sure, then do the replacement drill bit with the core barrel which aims to cut the layers in accordance with the length of the pipe core barell itself. Furthermore: Core Drilling or Coring is also called, is done to get the gist of drilling. This stage aims to capture the essence of the coal into the core barrel in accordance with the core pieces of the pipe barrel.
After the pipe core barrel through the layer of coal, removal of the entire pipe, then the pipe splitter (cutter) which are in the core barrel is issued. At this stage of coal thickness measurements obtained were measured using a meter. 
The data obtained from the drilling results from the open hole do as follows: 
1 Mud cutting from each of the different rock layers will be different colors and powder material; 
2 Observe the change of color of the water or the sample during drilling, you calculate the depth of which depends the incoming pipe length, so you will get the thickness of the layer, in accordance with the length of the inlet pipe and the color changes of samples (water).

In general drilling in soil and claystone layers only using open hole, in order to save costs, which is where the real goal is to get a layer of coal. But that does not mean the measurement of the thickness of the soil layer and layer other than coal are not important, because it will be related to the calculation of the volume of over burden (OB) and Stripping Ratio (SR).

Why OB should be calculated? 
In the further activities of coal production, you do not just immediately scrape the top layer to get a continuous coal seam thickness and volume without counting the OB, because a successful coal mining when the OB volume was relatively thin. 

It can be concluded OB volume is directly proportional to the operational cost of stripping and removal of OB. So the higher the OB volume, the greater the costs. However, directly perpendicular to the thickness of the coal seam which is called by Stripping Ratio. If the layer of coal: overburden = 1 meter: 4 meters, considered SR 4.   If you want to know a simple way to calculate the OB, please click here

Dalam pengeboran batubara, dilakukan dengan 2 cara, yakni :

     1.     Open hole dan

     2.     Core drilling

Open Hole, pengeboran yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat lubang masuk ke dalam tanah atau lapisan batuan, hingga kedalaman tertentu dan berguna sebagai penentu tercapainya permukaan lapisan batubara sebelum dilakukan coring atau pengambilan sampel inti yakni batubara.

Tugas seorang geologist atau wellsite, mencatat partikel atau material yang terdorong bersama air menuju  ke permukaan.

Perhatikan pada gambar 01 di atas. Mata bor telah menggerus permukaan lapisan batubara. Gerusan yang berupa serbuk akan terdorong oleh air yang disemprotkan menuju ke permukaan. Tahap ini dilakukan pengecekan pada sampel yang keluar. Setelah yakin, kemudian dilakukan penggantian mata bor dengan core barrel yang bertujuan untuk memotong lapisan sesuai dengan panjang pipa core barell itu sendiri.

Selanjutnya :

Core drilling atau disebut juga dengan Coring, dilakukan untuk mendapatkan inti dari pengeboran. Tahap ini bertujuan menangkap inti yakni batubara ke dalam core barrel sesuai dengan potongan pipa core barrel.

Setelah pipa core barrel menembus lapisan batubara, dilakukan pengangkatan seluruh pipa, kemudian pipa splitter (pemotong) yang berada di dalam core barrel di keluarkan. Pada tahap ini pengukuran ketebalan batubara yang didapatkan diukur menggunakan alat meteran.

Data hasil pengeboran yang diperoleh dari sejak melakukan open hole sebagai berikut:

      1.     Lumpur cutting dari tiap-tiap lapisan batuan yang berbeda akan berbeda pula warna dan serbuk materialnya;

2.    Amati perubahan warna air atau sampel selama pengeboran, anda hitung kedalaman yang berpatokan dengan panjang pipa yang masuk, dengan demikian anda akan mendapatkan ketebalan lapisan, sesuai dengan panjang pipa masuk dan terhadap perubahan warna sampel (air).

Pada umumnya pengeboran di lapisan soil dan claystone hanya menggunakan metode open hole, agar mengirit biaya, yang mana tujuan sebenarnya adalah untuk mendapatkan lapisan batubaranya. Namun bukan berarti pengukuran ketebalan lapisan soil dan lapisan lain selain batubara tidak penting, sebab nantinya akan berkaitan dengan perhitungan volume tailing atau over burden (OB) dan Stripping Ratio.

Kenapa OB harus dihitung?

Dalam  kegiatan lanjut produksi batubara, anda tidak begitu saja langsung mengeruk lapisan atas terus menerus sampai mendapatkan lapisan batubara tanpa menghitung ketebalan dan volume OB, sebab pertambangan batubara sukses bila volume OB itu relative tipis.

Dapat disimpulkan Volume OB berbanding lurus dengan Biaya operasional pengupasan dan pemindahan OB. Jadi semakin tinggi volume OB, semakin besar pula biaya operasionalnya. Namun berbanding tegak lurus dengan ketebalan lapisan batubara yang biasa disebut dengan Stripping Ratio. Jika lapisan batubara : overburden = 1 meter : 4 meter, dianggap SR 4.

Jika ingin membaca tulisan tentang cara menghitung OB silahkan klik di sini

by taufiyogi blog